Rabu, 27 Oktober 2010

titip salam untuk bunda

"sampaikanlah pada ibuku
aku pulang terlambat waktu
ku akan menaklukkan malam
dengan jalan pikiranku"
Jelas aku bukan Gie. Bukan pula aktivis pergerakan yang berteriak lantang di jalanan. Aku tidak ingin berceloteh soal demostran. Tapi, sebuah pesan untuk ibu. sebuah pesan yang ingin kusampaikan tentang anakmu yang kini beranjak dewasa. Tentang masa depan yang akan ia jalani.

Hari ini dalam hitungan sang waktu. Adalah tepat ketika empat tahun sebelumnya. Aku pamit dengan salam takzim untuk pergi melarung dalam harap dan cemas. kusematkan doa untukmu, bunda. Hingga dalam edisi kontemplasi dalam prosesi penyambutan. Air mata ini meleleh juga. Saat, ust. Aris Ahmad Jaya berhasil masuk dalam "alam bawah sadar". Kembali ke masa lalu, kembali mengenang saat terbaik bersama keluarga, ayah, ibu, kakak, adik. Saat itulah kami tersandarkan melalui seruan gelombang beta dalam otak. Sugesti yang masuk begitu mengharukan. Saat itulah, aku sangat rindu ibu. Meskipun baru sejenak meninggalkanmu.

Untuk ibu yang ku panggil mama di rumah. Anakmu ini, ingin sekali berterus terang dalam kelu yang terkadang diantara lisan ini untuk berkata : I love you, mom



bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah berkunjung ke ariawiyana.co.cc