Lama tak bersua dan menyapa. Saat menuliskan ini, saya berada di po. Mira, bus solo - surabaya. Barusan banget naek dari terminal maospati, magetan.
Sambil juga mendengarkan 'musisi jalanan' ini mendendang 'alamat palsu'.
Jadi saya pengin bercerita tentang judul tulisan ini. Yup, hari-hari penuh liburan *ahaii.. Bukan maksud untk pamer-pameran. Tapi saya anggap, pekerjaan saya seperi liburan. Jalan-jalan, lihat-lihat, makan-makan, tulis-tulis. Jenis pekerjaan yg amar saya syukuri ini--meskipun tidak pernah sebelumnya untk masuk dalam jenis profeai yg baru kali ada di indonesia. He.
Djuanda
Sehari setelah natal, 26 desember 2011, senin. Untk kali pertama jua. Ibu mengantarkan sampai pintu terminal 1A bandara soetta. Perjalanan domestik pertama dengan pesawat pasca dari germany beberapa pekan sebelumnya. Kali pertama juga bepergian sendirian. Klo biasanya rame2. Saya akan terbang ke surabaya dengan pesawat lion air yg dijadwalkan pk. 09.10 . Sudah pukul 08.00 saya tiba, cek in, menunggu.
Memandangi jakarta di ketinggian sekitar 4000 kaki itu #keren. Lalu bertambah tinggi dan berselimut awan hingga tak ada pemandangan "maket" itu. Persis sekali seperti memandangi googlemap versi live.
Tidak jua ngantuk, tapi mata ini harus dipejam. Duduk persis jndela, dpat memandangi pergerakan dinamis sayap pesawat itu #keren. Hingga saru jam 30 menit. Pesawat akan mendarat. Entah kenapa bisa begitu lama. 10.40 dijadwalkan sudah medarat di djuanda, surabaya.
Bandara djuanda saya pikir tidak lebih besar dari soeltan syarif kasim II, pekanbru, riau. Keduanya juga berpredikat " bandara internasional". Dengan ringannya, hnya tas gemblok Rei di punggung. Berjalan masuk koridor. Dan cerita yang sudah lama didengar tentang surabaya ini terbukti. Puanaasse reekk terasa. He.
Saya hanya membawa dua tas di bagasi yang berukuran sedang.-- Awalnya ingin membawa koper lemari yang kemarin dibawa ke jerman. Lantaran satu rodanya lepas. Maka batal rencana itu.-- sedapat mungkin berisi perlengkapan survival untuk satu bulan ke depan dengan tas itu.
Sambil mendorong troli menghadapkan arah pintu keluar. Melihat-lihat sekitar. Tepat di depan pintu keluar. Terdapat sebuah loket bluebird taxi--yg kata bapak saya, yg pernah bolak-balik k srbaya ini--taxi di djuanda ini harus lewat loket resmi. Maka saya katakan saja,
"ke rungkut mas" sambil saya lihat alamat lengkapnya yg pernah dikirim riris via sms "rungkut asri utara"
Petugas itu melihat semacam buku besar sambil mengingat-ingat, lokasi tersebut masih dalam zona A katanya. " 95 ribu mas"
Tidak ada tawar - menawar, harga pas. Berangkat. Ternyata bukan taxi sedan dengan warna biru khas bluebird. Mobil yg saya tumpabgi ini avanza metal, tentu tanpa argo didalamnya. Petugas di bandara memberikan semacam surat jalan kepada sopir tsb. Dan kami pun meluncur.
Tiga puluh menit hingga sampai rungkut. Tidak macet memang tapi ramai dngan kendaraan pribadi yg didominasi motor. Belakangan saya tahu, angkutan massal di surabaya ini minim atau dibuat sedikit di jalan-jalan.
Dan tiba jua didepan rumah berpagar tinggi seperti tertulis di sms. Rungkut asri utara II no. 5. Dua rumah sebelah alfamart,tidak jauh dari pasar tradisional dan kecamatan rungkut.
Welcome surabaya. Im here!
26des 2011 pk. 12.30
Published with Blogger-droid v1.7.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih sudah berkunjung ke ariawiyana.co.cc