Selasa, 24 Januari 2012

#mozaik 2011

judul postingan diatas adalah hastag atau tagar (tanda pagar) yang saya gunakan dalam akun twitter (@aria_sky) untuk sekedar kilas balik apa saja yang telah saya lakukan, satu tahun yang lalu, di 2011. Ternyata untuk menemukan hastag tersebut saya membutuhkan waktu lamaa dengan manual. Karena dalam waktu 20 hari terakhir ini saya telah melakukan aktivitas tweeting hingga 1000 tweets. hoho. Jumlah yang gak sedikit. Maka dari itu, saya gak bisa cari dengan manual melalui web. Saya googling dengan kata bantu : " mencari tweet lama dan ketemu web ini : http://snapbird.org/

berikut skrinsut saya dengan kata pencarian #mozaik 2011 dalam snapbird


snapsut dengan snapbird untuk #mozaik 2011 :)

bagi sobat muda, yang pengen tau apa aja yang saya tweet dengan senang hati saya posting dimari. cekidot ya.. (sori ya, batja nya dari bawah ya..)



Ternyata sodara2, tweetnya kepotong.. huhu...padahal ada banyak kisah tuh di Januari- April 2011. 
Mending #konser aja ahh.. 

Minggu, 22 Januari 2012

Tingkah Polah Super Hero (dalam keseharian)

Harry Potter ngerepotin orang juga ya... :)
Peter Parker pas jamannya kuliah, (jangan di tiru ya..:) 

Mereka pun tidak lepas dari problematika dunia kampus. #kemudianhening 

Sarangan Lake, Magetan

Berada di atas Boat yang mengajak kami berkeliling menyusuri 
telaga Sarangan, Magetan 
(8 Januari 2011). Thnx to Riris's Family :)

Puncak Bromo

Diambil dari om wiki :

Gunung Bromo (dari bahasa SanskertaBrahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten ProbolinggoPasuruan,Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Berikut foto2 saya menyusuri puncaknya ( ada yang bilang no pict = hoax), 
monggoh gan, di liat2.. :p

batas akhir odjek yang mengantar kami sampai disini, lihat di belakang kami, 
puncak Bromo yang akan kami taklukkan. Hoho  
(kiri-kanan : riris, phyto, me)

mendaki gunung lewati lembah, ets.. hehe.

menjelang pendakian anak tangga, hufh-hufh-hufh, 
atur nafas-buang perlahan.
riris dengan ransel "Jack-Wolfskin"-nya :) 

pepohon sekitar ikut meranggas, beberapa bulan sebelumnya, 
kawasan Gn. Bromo ini tertutup karena aktifitasnya "batuk-batuk" (untung kagak pilek die, #eaa) 





berfose dulu ahh..didepan gunung  Batok, masih kerabat
 sama Bromo  (dulu saya kira gunung ini yg disebut Bromo)
Sudah Mencapai Puncaknya (Foto membelakangi kawah) | 
saya lupa siapa nama mas yang ambil gambar ini, katanya dia sudah belasan kali ke bromo, dan baru kali ini lihat kawah tanpa asap dan terlihat cairan kekuningan :ngerigan:
Ada lebih/kurang dua ratus empat puluh enam anak tangga hingga menuju puncak Bromo
 atau sekitar 90 meter. Jika dihitung dari batas kuda sudah tak mampu lagi mendaki :)

Dibawah itu ada kawah yang biasa mengepulkan asap. tetapi kali ini kami melihat tanpa asap. 
Dan, cairan berwarna kuningan berada dibawah ceruknya. 



Tiada gunung yang lebih tinggi, selama puncaknya ada dibawah lututmu.
(Gn. Bromo, 29 Desember 2011) 



Next target : Puncak Mahameru (Mimpi ini belum usai kawan!)
PS : Naik gunung itu bikin ketagihan kawan... subhanallah

Catatan Kecil Pemagangan di Dresden, Jerman


Dresden, 19 November 2011

Kegiatan pemagangan (internship) peserta pelatihan Intermediator berlangsung selama bulan November 2011. Tiga puluh peserta yang tergabung, dibagi dalam beberapa kelompok. Salah satunya ada di bagian Dresden, Saxony. Kota yang terletak di arah tenggara berjarak dua jam dari ibukota, Berlin. Serta berbatasan langsung dengan Republik Ceska di Barat. Peserta yang melakukan pemagangan intermediasi berada di Technische Universitat (TU)-Dresden, Departemen Entrepreneur dan Inovasi, Fakultas Ekonomi. Serta didukung oleh Dresden-Exists, sebuah lembaga jejaring non-profit bentukan pemerintah lokal saxony atas bantuan kementrian federal pendidikan dan teknologi (BMBF) untuk membantu start-up bussiness dan proses inkubasi bagi para wirausahawan muda (young entrepreneur).


Peserta pemagangan intermediasi yang berjumlah enam orang tersebut : Andrie Javs, Febby Ariawiyana, Burhanudin Rabbani, M. Rif’an, Neisya Solaita, dan Intan N. Sutarto. Melakukan rangkaian  kegiatan intermediasi, dibawah tanggung jawab Mr. Sven Schellin (Dresden-Exists). Peserta diajak mengetahui dan berdiskusi langsung dengan praktisi dan CEO yang mendukung alih-teknologi di Dresden, Jerman ini.

Beberapa kegiatan yang dilakukan peserta pemagangan diantaranya. Peserta diajak berkunjung ke Max-Planck Institute (MPI), salah satu institusi riset terkemuka dunia untuk bidang Biologi Molekuler, Sel, dan Genetik. Peserta  melihat langsung dan berdiskusi kondisi basic research di bidang molekuler dalam project kolaborasi peneliti dari berbagai negara tersebut.  Kemudian, TUDAG, institusi yang bergerak dibidang komersialisasi inovasi teknologi. Dibentuk atas inisiasi beberapa alumni yang tergabung dalam asosiasi TU-Dresden. Pekerjaan utama yang dilakukan TUDAG adalah memfasilitiasi invensi hingga paten yang ada pada TU-Dresden, hingga mampu menembus pasar komersial. Terkait dengan paten, peserta pemagangan intermediasi turut diperkenalkan sistem paten dan IPR (industry property rights) yang ada di Dresden dan jerman pada umumnya melalui kunjungan di Patent Information Zentrum Dresden dan Fakultas Hukum TU-Dresden yang konsen dalam riset IPR.


Hal lain yang menarik sekaligus memberikan tantangan tersendiri bagi peserta adalah diikutsertakan dalam rangkain pekan entrepreneur (Grunderfohyer) yang dilakukan oleh Dresden – Exists dan Chair of Lecture Entrepreneur and Innovation (LEI), Technische Universitat-Dresden. Peserta diminta untuk mengisi salah satu mata kuliah umum kewirausahaan, saat itu materi yang dipresentasikan adalah marketing didepan sekitar 100-an mahasiswa dari berbagai latar belakar jurusan di TU-Dresden  (Kamis, 3/11/2011). Kemudian mengisi stand pameran (Selasa, 8/11/2011), saat itu peserta menampilkan produk dan inovasi batik tulis, sebagai warisan budaya Indonesia, didepan mahasiswa, praktisi, institusi pemerintah lokal Dresden. Dan yang tengah dilakukan saat ini, peserta pemagangan mengerjakan projek kompetisi ide bisnis yang dilakukan online dalam bentuk blog (www.gruenderwoche-dresden.de). Tema yang diajukan dalam kompetisi ini “Tissue :  Tantangan yang diberikan pihak penyelenggara adalah membuat sekreatif dan sebanyak mungkin value yang mungkin bisa diambil dari secarik tissue. Peserta pemagangan intermediasi secara umum terkonsentrasi dalam upaya transfer teknologi yang didukung oleh TU- Dresden dan Dresden Exists.



Tulisan ini juga dimuat dalam laman situs resmi Kemenristek RI disini  

Catatan Kunjungan Bapak BJ Habibie ke Garuda Indonesia (oleh : Capt Novianto Herupratomo)

postingan ini saya dapatkan dari kawan didalam milist yang juga merupakan tulisan catatan kegiatan seorang penerbang yang hadir pada saat kunjungan Bapak Habibie, berikut tulisan tersebut (sesuai naskah aslinya dalam email)
---------------------------------------------------


KUNJUNGAN BAPAK BJ HABIBIE
Kantor Manajemen Garuda Indonesia
Garuda City Complex, Bandara Soekarno-Hatta
12 Januari 2012

Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya(?), Adri Subono, juragan Java Musikindo. Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President & CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta.

Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap. Sebagai “balasan” pak Habibie memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).
Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini? 

Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di-escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung.Dalam video tsb, tampak para hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250.

N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan..................
Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:
“Dik, anda tahu..............saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan.................
“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, .......itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur.........Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara.

 Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.

Sekarang Dik,............anda semua lihat sendiri..............N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.

Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?’
Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.

Dik tahu................di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia.............
Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa................

Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua.....................?
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun.

Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”
Pak Habibie menghela nafas.......................


Ini pandangan saya mengenai cerita pak Habibie di atas;
Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang). Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130 adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh penerbang test pilot (almarhum) Erwin. Saya turut mendesain rancang-bangun kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat menerbangkan McDonnel Douglas MD11. Kokpit N2130 akan menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat B737NG). Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan “track ball atau touch pad” sebagaimana kita lihat di laptop. N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga sangat efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini.

Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang masih prototipe pertama.................
N2130 narrow body jet engine dan N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu.........bahkan hingga kini.
Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir.............kita tak perlu susah-susah membeli B737 atau Airbus 320.

Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....................
“Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia”.

“Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
- Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten
- C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis
- D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!
Itu saja!”

Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
“Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik.............organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik..................”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ...........................
“Dik, ..........saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ...........ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih informasi........... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu........................”

Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam.............................seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.
Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan........................

“Dik, kalian tau.................2 minggu setelah ditinggalkan ibu............suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu......... Ainun......... Ainun ................. Ainun ..............saya mencari ibu di semua sudut rumah.
Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini..............’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie’.
Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!
2.     Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus...............
3.  Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga............................”

Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu) ...................... ia melanjutkan pembicaraannya;

“Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun..............dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia.............

Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat............. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia”
Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata..............................

Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui.....................


Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).

Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya.
Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.

Dik, asal you tahu............semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.

Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.
Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif...................”
(pada kesempatan ini pak Habibie meminta sesuatu dari Garuda Indonesia namun tidak saya tuliskan di sini mengingat hal ini masalah kedinasan).
Saya menuliskan kembali pertemuan pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat menghadiri pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan disana-sini karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun rekaman apapun.


Jakarta, 12 Januari 2012


Salam,

 Capt. Novianto Herupratomo


This email and any attachments are confidential and may also be privileged. If you are not the addressee, do not disclose, copy, circulate or in any other way use or rely on the information contained in this email or any attachments. If received in error, notify the sender immediately and delete this email and any attachments from your system. Emails cannot be guaranteed to be secure or error free as the message and any attachments could be intercepted, corrupted, lost, delayed, incomplete or amended. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., do not accept liability for damage caused by this email or any attachments and may monitor email traffic.

My QR code

qrcode

buat kamu-kamu yang punya smartphone. Blackberry, android, iPhone, dsb. Silakan cek QR code saya diatas. Save ya!
kalo kamu mau buat QR code yang sama. Bisa untuk menyimpan link, text, not telp, atau apapun bisa klik disini ya : http://qrcode.kaywa.com/